kalau aku tidak punya lubang, apa kamu masih mau denganku ?

January 8, 2010

January 8, 2010

semua menjadi semakin kompleks, setelah semua telah komplet. dua lembar kertas putih ditumpuk di atas sebuah meja antik yang debunya tak terlihat, tak tercium, dan tak terjamak. dua buah kertas yang dilipat berbarengan, untuk menjadi satu bentuk mutlak dan ajaib. terlalu ajaib, harus digunakan kata terlalu untuk menggambarkan semuanya. dua buat kertas terlipat menjadi terlalu rekat, beberapa bagian pun sobek dan menuai seperti embun di wajah gelas berisi air dingin.

terlalu kuat menyobekkan.

kertas hanyalah rapuh. kertas hanyalah hasil produksi. apakah ini terlalu dipaksakan? semua menjadi terlalu berat, keluar dari makna kertas yang pernah tercatat dalam logika manusia.


January 5, 2010

aku turun meninggalkan mercusuar karena aku melihat kapal angin melintas dermaga. aku berlari memberi kode morse dan menaruh tanganku di barak kapal. kemudian kapal angin mengajakku naik dan pergi meninggalkan pulau kecil itu. aku belum tahu kemana, tapi kapal angin ini membuatku tak ingin turun lagi, rasanya karam pun aku tak peduli, karena mataku buta kemasukan debu samudera.


B

January 5, 2010

A
H
A
G
I
A
N
Y
A
.
.
.
aku tadi malam.
Terima kasih, ya?


bulannya abu-abu

January 1, 2010

bulannya merah jambu
bulannya warna ungu
bulannya tampak pilu
bulannya abu-abu
….
bulannya butuh konstelasi
konstelasinya butuh privasi
privasinya sedang hibernasi
hibernasinya pucat pasi
….


January 1, 2010

kepalaku tumbuh bunga seribu macam, bibitnya kudapat dari tanganmu yang dulu menggenggam tanganku ketika menyebutkan nama. rasa teraman yang pertama setelah orang tuaku.

sejak hari itu, isi kepalaku seperti samudera atlantis. semua orang tahu kisahnya, tapi tidak ada yang tahu apa isinya. ada yang percaya kebenarannya, ada yang bilang cuma hoax. bagaimana dengan kamu?

kepalaku berputar-putar di dalam, isinya berantakan dan semuanya mengeluarkan suara yang amat kencang. menyerukan satu kata: namamu. teman baikku bilang aku tourette, temanku yang lain bilang aku gila, aku bilang aku buta. isi kepalaku seperti jutaan senar string yang digesekkan bersamaan dengan luapan air terjun dalam muara.

tetaplah tinggal di kepalaku, aku masih ingin berimajinasi tentang awan jingga dan balado anak. kalau mengantuk, kamu boleh tidur dikamar hati. tapi jangan lupa bermain-main dengan tahi lalat anggota kerajaan, berlari sampai atambua, lelah berpeluh hingga besok berjumpa.


dindingku penuh kamu.

December 23, 2009


December 13, 2009

aku dan kamu tidak bisa bicara. mereka tahu, dan mereka marah.
kamu tinggal di dasar mangkok berwarna coklat muda, lalu kamu pindah ke permukaan mangkok yang lebih tinggi, pada bagian berwarna abu-abu. boleh aku bermain kesana?
aku dan kamu tidak bisa bicara, tapi minggu kemarin aku dan kamu tidur di lantai. apa badanmu sesakit badanku?
mereka marah tapi mereka tidak tahu sedingin apa lengan kiriku saat kamu menyapaku malam tadi.
kapan ya aku dan kamu bisa bicara?


December 4, 2009

seandainya tidak ada norma waktu. manusia tidak pernah sama. tidak pernah ada ketetapan tidur pada waktu tertentu. aku ingin pergi jam sebelas malam dan duduk di jalan sampai matahari datang. lalu pulang ke rumah tanpa perasaan seperti anak nakal.
aku ingin tidur di pinggir toko yang telah tutup.
aku ingin minum kopi sebanyak hujan sampai jantungku berhenti berdetak.
aku ingin memikirkan kamu sampai aku kehabisan napas.
aku ingin berteriak di depan rumah siapapun yang sudah mematikan lampu.
aku ingin bernyanyi sampai ada yang mengingatkan suaraku telah habis.
aku ingin mencaci ayahku yang pelit.
aku ingin tidak ingin apa-apa……

oh ayolah, kenapa harus ada yang namanya kode etis.

aku ingin tidak ada kata jam nakal. jam nakal? apapun. aku tidak nakal, buktinya aku ingin tidak ingin apa-apa.
sederhana kan?


.

December 4, 2009

aku sudah lupa bagaimana caranya menggigit kulit kapalan. rasanya seluruh gigiku bergeser ke dalam tenggorokan. leherku sakit seperti tertohok halilintar.
aku sedang lupa bagaimana mengeluarkan air mata. mungkin hatiku menghilang di suatu tempat dalam tubuhku, atau ia sedang terlelap tersembunyi bersama kelenjar-kelenjar beraroma pahit, di suatu tempat dalam tubuhku.
aku tidak bisa mengingat bagaimana cara mengucapkan … astaga, aku benar-benar tidak ingat.
aku ini sudah mati atau bagaimana?